0
Routing
Posted by Unknown
on
06.57
http://ilmuti.com/2012/03/08/routing-2
Apa itu Routing ???
Apa itu Routing ???
Routing merupakan proses pencarian path atau alur guna
memindahkan informasi dari host sumber (source address) ke host
tujuan (destinations address) melalui koneksi internetwork.
Router menyaring (filter) lalu lintas data. Penyaringan
dilakukan bukan dengan melihat alamat paket data, tetapi dengan menggunakan
protokol tertentu. Router muncul untuk menangani perlunya membagi jaringan
secara logikal bukan fisikal. Sebuah IP router bisa membagi jaringan menjadi
beberapa subnet sehingga hanya lalu lintas yang ditujukan untuk IP address
tertentu yang bisa mengalir dari satu segmen ke segmen lain. Kita akan
menggunakan router ketika akan menghubungkan jaringan komputer ke jaringan
lain, baik jaringan pribadi (LAN/WAN) atau jaringan publik (Internet).
Diperlukan adanya router untuk melakukan routing di dalam
jaringan, dimana router membutuhkan informasi-informasi sebagai berikut:
- Alamat Tujuan/Destination Address - Tujuan atau alamat item yang akan dirouting
- Mengenal sumber informasi - Dari mana sumber (router lain) yang dapat dipelajari oleh router dan memberikan jalur sampai ke tujuan.
- Menemukan rute - Rute atau jalur mana yang mungkin diambil sampai ke tujuan.
- Pemilihan rute - Rute yang terbaik yang diambil untuk sampai ke tujuan.
- Menjaga informasi routing - Suatu cara untuk menjaga jalur sampai ke tujuan yang sudah diketahui dan paling sering dilalui.
Analogi
:
Misalkan kita
berada pada persimpangan jalan, mungkin kita akan merasa bingung jika tidak ada petunjuk jalan, di
setiap persimpangan jalan
(router) seharusnya ada petunjuk jalan supaya orang tidak bingung dan tersesat. Untuk jalan yang rumit dan berputar-putar tidaklah cukup jika menggunakan
static routing. Tentunya kita akan merasa bingung jika disetiap persimpangan
kita harus bertanya pada orang apalagi kepada orang yang tidak tahu. Oleh karena itu
disini diperlukan dinamic
routing, analoginya seperti ada
polisi yang membawa HT dan memberikan jalur mana saja yang bisa dilewati.
Polisi akan selalu koordinasi beberapa kali sehari, agar jika ada jalan yang
macet, ada tabrakan, ada pohon rubuh, polisi akan segera meng-update petunjuk
jalan yang lain.
Biasanya polisi
yang bertingkat rendah akan memakai HT yang kita sebut sebagai RIP, yang
memiliki jarak paling jauh 30 hop (simpangan). Polisi yang berada pada tempat
yang ramai bisa menggunakan isis atau ospf, biasanya sudah membawa HP maupun
PDA jadi akan lebih pintar dan cepat untuk melakukan update. Polisi tingkat
dunia biasanya memiliki kantor pada persimpangan dan sudah mempunyai peralatan
pengacak jaringan seluruh dunia, ini disebut BGP.
Ada
dua bagian routing paket IP :
a. Bagaimana meneruskan paket dari interface input ke
interface output pada suatu router (“IP forwarding”) ?
· Paket biasanya diteruskan (forwarding)
kesejumlah router sebelum mencapai host tujuan
· IP forwarding dilaksanakan atas dasar hop-by-hop
yaitu tidak ada yang tau rute
yang lengkap.
Tujuan
forwarding adalah membawa paket IP lebih dekat ke tujuan
b.
Bagaimana mencari dan men-setup rute (“Routing
algorithm”) ?
Algoritma Routing IP
Protokol routing membentuk suatu tabel routing yang
digunakan untuk menyeleksi jalur yang akan digunakan. Didalam tabel routing
terdapat suatu alamat tujuan paket data dan hop yaitu suatu router yang akan
dituju setelah router tersebut.
Konsep
berikut sangatlah penting untuk memahami routing pada jaringan IP:
–
Autonomous system
–
Interdomain vs. intradomain routing
–
Distance vector vs. link state routing algorithms
Autonomous System (AS)
Suatu autonomous
system adalah bagian logical dari jaringan IP yang besar, biasanya dimiliki
oleh sebuah organisasi jaringan dan diadministrasikan oleh sebuah management
resmi. Setiap router dapat berkomunikasi dengan router yang lain dalam satu
autonomous system.
Contoh dari autonomous region
adalah:
–
Internet Service
Provider Regional
–
Jaringan kampus ITB
Di dalam autonomous system, routing
dilaksanakan secara:
a. Intradomain Routing
yaitu dalam autonomous system
b. Interdomain Routing
yaitu antara autonomous system
Perbedaan
Intradomain Routing dan Interdomain Routing
Intradomain Routing
|
Interdomain Routing
|
Routing di dalam suatu AS
|
Routing antara AS
|
Protokol untuk Intradomain routing juga disebut
Interior Gateway Protocol / IGP
Protokol yang populer
·
RIP (sederhana, lama)
·
OSPF (lebih baik)
|
Protokol untuk interdomain routing disebut Exterior Gateway Protocol/ EGP
Protokol routing:
|
Mengabaikan Internet di luar AS
|
Mengasumsikan Internet terdiri dari sekumpulan
interkoneksi AS
|
Algoritma-Algoritma Routing (Pada
Internet)
Perbedaan mendasar antara distance
vector dan link state adalah:
a. Distance Vector hanya
memiliki informasi routing dari router tetangganya, sedangkan Link State
memiliki informasi routing dari setiap node yang ada.
b.
Untuk mendapatkan
lintasan/rute yang terbaik, Distance Vector menggunakan Algoritma Bellman-Ford,
sedangkan Link State menggunakan Algoritma Djikstra.
Distance
Vector
Pembentukan tabel routing pada Distance Vector dilakukan
dengan cara tiap-tiap router atau PC router akan saling bertukar informasi
routing dengan router atau PC router yang terhubung langsung. Proses pertukaran
informasi routing dilakukan secara periodik, misal tiap 30 detik.
Proses pembentukan tabel pada protokol routing yang
menggunakan konsep distance vector adalah sebagai berikut :
1. Mula-mula tabel routing yang
dimiliki oleh masing-masing router atau PC router akan berisi informasi alamat
jaringan yang terhubung langsung dengan router atau PC router tersebut.
2. Secara periodik masing-masing router
atau PC router akan saling bertukar informasi sehingga isi tabel routing dari
semua router terisi lengkap (converged).
Routing
Information Protocol (RIP)
Routing protokol yang menggunakan
algoritma distance vector, yaitu algortima Bellman-Ford. Pertama kali
dikenalkan pada tahun 1969 dan merupakan algoritma routing yang pertama pada
ARPANET. Versi awal dari routing protokol ini dibuat oleh Xerox Parc’s PARC
Universal Packet Internetworking dengan nama Gateway Internet Protocol.
Kemudian diganti nama menjadi Router Information Protocol (RIP) yang merupakan
bagian Xerox network Services.
RIP yang merupakan routing protokol
dengan algoritma distance vector, yang menghitung jumlah hop (count hop)
sebagai routing metric. Jumlah maksimum dari hop yang diperbolehkan adalah 15
hop. Tiap RIP router saling tukar informasi routing tiap 30 detik, melalui UDP
port 520. Untuk menghindari loop routing, digunakan teknik split horizon
with poison reverse. RIP merupakan routing protocol yang paling mudah untuk
di konfigurasi.
RIP
memiliki 3 versi yaitu :
- RIPv1
- RIPv2
- RIPng
Link
State
Protokol routing yang menggunakan konsep link state akan
membentuk tabel routing menurut pandangan atau perhitungan router atau PC
router masing-masing, tidak bergantung pada pendapat router atau PC router
tetangga.
Tabel routing yang dibentuk dengan menggunakan konsep link
state dilakukan melalui beberapa tahapan sebagai berikut :
1. Pada awalnya setiap router atau PC
router akan saling mengirimkan dan melewatkan paket link state.
2. Paket link state yang diterima dari
router atau PC router lain dikumpulkan dalam sebuah database topologi.
3. Berdasarkan informasi yang terkumpul
di dalam database, router atau PC router melakukan perhitungan dengan
mengggunakan algoritma short path first (SPF).
4. Algoritma SPF menghasilkan short
path first tree.
5. Akhirnya SPF Tree membentuk daftar
isi tabel routing.
Kelima
proses di atas dilakukan oleh masing-masing router atau PC router. Jika terjadi
perubahan topologi jaringan, pemberitahuannya akan dikirimkan segera ke
tiap-tiap router atau PC router sehingga proses update informasi routing dapat
segera dilakukan.
Open Shortest Path First (OSPF)
OSPF merupakan routing protocol berbasis
link state, termasuk dalam interior Gateway Protocol (IGP). Menggunakan
algoritma Dijkstra untuk menghitung shortest path first (SPF). Menggunakan cost
sebagai routing metric. Setelah antar router bertukar informasi maka akan
terbentuk database link state pada masing-masing router.
OSPF mungkin merupakan IGP yang paling
banyak digunakan. Menggunakan metode MD5 untuk autentikasi antar router sebelum
menerima Link-state Advertisement (LSA). Dari awal OSPF sudah mendukung CIDR
dan VLSM, berbeda dengan RIP. Bahkan untuk OSPFv3 sudah mendukung untuk IPv6.
OSPF tidak menggunakan TCP atau UDP melainkan IP protocol 89.
OSPF
memiliki 3 table di dalam router :
1. Routing
table
Routing
table biasa juga disebut sebagai Forwarding database. Database ini berisi the
lowest cost untuk mencapai router-router/network-network lainnya. Setiap router
mempunyai Routing table yang berbeda-beda.
2. Adjecency
database
Database
ini berisi semua router tetangganya. Setiap router mempunyai Adjecency database
yang berbeda-beda.
3. Topological
database
Database
ini berisi seluruh informasi tentang router yang berada dalam satu
networknya/areanya.
Keuntungan
dari OSPF adalah:
1.
OSPF menggunakan pembagian
jaringan berdasarkan konsep area-area
2. Konsep jaringannya yang
hirarki, sehingga membuat proses update informasinya lebih termanajemen dengan
baik
3. Adanya Convergence,
dimana router akan menerima informasi dari router lain yang bertindak sebagai
tetangganya, sehingga pada akhirnya seluruh informasi yang ada dalam sebuah
jaringan dapat diketahui oleh semua router yang ada dalam jaringan
4.
Sistem update informasi
routing yang cukup teratur
5.
OSPF menghemat
penggunaan bandwitdh jaringan
6.
OSPF menggunakan cost
sebagai metric
Metriks Routing
·
Metriks
Routing terdiri dari :
a.
Hop count,
berdasarkan pada banyaknya router atau PC router yang dilewati
b.
Ticks,
berdasarkan waktu yang diperlukan dengan satuan waktu ticks
c.
Cost ,
berdasarkan perbandingan sebuah nilai patokan standard dengan bandwidth yang
tersedia
d.
Composite
metric, berdasarkan hasil perhitungan dari parameter-parameter berikut :
-
Bandwidth
-
Delay
-
Load
-
Reliability
-
MTU
(Maximum Transmit Unit)
·
Metriks
Routing pada OSPF adalah menggunakan Cost
· Metriks Routing pada RIP adalah menggunakan
banyaknya lompatan (hop count)
Referensi
- Modul 4 Kerjalab Jarkom (http://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=3&cts=1331217090957&ved=0CDYQFjAC&url=http%3A%2F%2Fxa.yimg.com%2Fkq%2Fgroups%2F22426480%2F1681127713%2Fname%2FMODUL%2B4%2BOSPF%2BRouting.doc&ei=tcJYT_jnA8mJrAfxl-GSDA&usg=AFQjCNGBohcEUuzPRhiuEP44EHLCxovhWQ&sig2=JXAc201VH5Bkp1b2C1--7Q)